ayah...
terlalu cepat kau dan aku terpisah,,
aku yang kini baru beranjak dewasa yang masih butuh didikanmu
merasa orang yang selalu salah berjalan,,,
tak ada yang menuntunku tak ada yang mengarahkanku seperti dirimu ayah,,
dengan kasih kau giring aku tanpa mengenal lelah,,
tanpa menghiraukan keletihan yang engkau rasa,,
namun itu dulu ayah sewaktu aku belum mengerti apa itu didikan apa itu arahan apa itu untuk kebaikan semasa nanti aku dewasa,,,
saat ini saat usiaku mulai dewasa kau pergi tak kembali,,
aku seakan lelah dalam menghadi kehidupan,,
namaun aku masih ingat pesanmu ayah bahwa semua sudah ada yang mengaturnya,,
selain diri kita yang berjalan ada yang maha mengatur segalanya,
yang maha tau segalanya,,,
melekat betul pesan itu ayah,,
ayah semoga kau tenang disana semoga kita berjumpa ayah,,
sakit rasanya ketika aku rindu padamu namun tak dapat menjumpaimu,,
hanya nisan yang berdiri tegap yang aku khayalkan bahwa seakan ayah disitu,,
sakit ayah hanya membongi perasaan hanya agar rindu ini terobati,,,
terimakasih didikanmu selama masih bersama,,
pesan dan amanatmu aku selalu jadikan bekal dalam setiap perjalananku,,
terimakasih ayah